Intel punya inovasi baru dalam teknologi blockchain. Perusahaan asal AS itu menciptakan chip baru yang dirancang untuk menambang cryptocurrency.
Menurut Intel, perusahaannya berencana untuk “mengembangkan teknologi komputasi paling hemat energi dalam skala besar.” Pasalnya, crypto saat ini menjadi tantangan baru untuk pemborosan energi dan diklaim dapat memperparah masalah lingkungan.
Chip pertama Intel yang berfokus pada crypto diberi nama “blockchain accelerator.” Chip ini rencananya mulai dikirim akhir 2022. Dua perusahaan telah memesan teknologi tersebut, termasuk perusahaan pertambangan bitcoin GRIID Infrastructures dan Block, perusahaan fintech milik Jack Dorsey yang sebelumnya dikenal sebagai Square.
“Kami berharap bahwa inovasi kami akan menghadirkan akselerator blockchain yang memiliki kinerja lebih dari 1000x lebih baik per watt daripada GPU mainstream untuk penambangan berbasis SHA-256,” kata Raja Koduri, wakil presiden senior Intel. Dia mengacu pada hashing SHA-256 algoritma yang digunakan untuk menghasilkan Bitcoin dan sejumlah cryptocurrency lainnya.
Intel mengatakan informasi lebih lanjut tentang chip akan diumumkan di International Solid-State Circuits Conference, yang dimulai pada 20 Februari.
Dampak lingkungan dari penambangan cryptocurrency telah menjadi perhatian besar, dan chip baru Intel mungkin menjadi salah satu upaya penting untuk mengatasinya.
Rig pertambangan yang memakan banyak energi listrik biasanya berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas alam yang dinilai bisa merusak lingkungan. Hal tersebut juga dapat menyebabkan tingginya biaya listrik dan pemadaman listrik yang lebih signifikan.
Anggota parlemen AS dan negara-negara di seluruh dunia bahkan telah mengangkat masalah ini di level pemerintah nasional, memperdebatkan bagaimana mengatasi peningkatan konsumsi energi yang terkait dengan penambangan crypto. Negara-negara bahkan meminta perusahaan bitcoin untuk mengungkapkan berapa banyak energi yang mereka konsumsi.
