Kalau kita sering perhatikan, rata-rata penduduk Indonesia menggunakan Google Chrome sebagai mesin peramban (web browser) ketika internetan. Alasannya, Google Chrome lebih enak dan gampang digunakan (user friendly).
Selain itu alasan tambahannya adalah tidak berat/lemot, dan memiliki ragam plugins. Nah pernyataan tersebut, kian terbukti melalui rilisan data pangsa pasar peramban internet di Indonesia periode Juni 2009 – Desember 2022. Dan berikut, adalah tampilan datanya tersebut.
Google Chrome Masih Dominan
View this post on Instagram
Seperti yang kita lihat, pada Juni 2009, Mozilla Firefox adalah mesin peramban yang dominan di Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, kepopulerannya kian menurun. Sebaliknya, kepopuleran Google Chrome terus merangkak.
Hanya di periode 2012-2014, mesin peramban ini memiliki kompetisi sengit dengan Opera dan UC Browser. Namun pada tahun 2015 hingga sekarang, Google kembali ke treknya untuk menjadi mesin permban dominan di negeri kita.
Berdasarkan data yang didapat dari StatCounter tersebut, Google Chrome masih menguasai 82,31 persen pangsa pasar mesin peramban di Indonesia. Posisi kedua diikuti oleh Safari yang menguasai 6,83 persen pangsa pasar, lalu barulah di posisi ketiga ditempati oleh Mozilla Firefox dengan 3,4 persen pangsa pasar.
Tidak Support Lagi di Windows 7
Walau masih menjadi mesin peramban yang dominan, namun di awal tahun 2023 ini, Google Chrome sudah tidak memberikan dukungan (support) lagi bagi kita yang masih menggunakan sistem operasi (OS) Windows 7.
Namun jangan salah sangka nih. Yang dimaksud tidak memberikan support lagi di sini, adalah Chrome tidak memberikan fitur pembaruan (update) terhadap perambannya. Tapi apabila digunakan, masih bisa. Akan tetapi, kalau ingin lebih enak dan maksimal, langsung saja deh upgrade OS kamu ke versi Windows terbaru yaitu, Windows 10 atau Windows 11. Semoga pembahasannya bermanfaat!
