Pemilik Tesla, Elon Musk tampaknya berencana akan meluncurkan platform media sosial baru.
Pemikiran itu dia sampaikan melalui cuitan di akun Twitter-nya, Sabtu (26/3) sekaligus memberikan kritik pada Twitter.
Elon Musk mengatakan, platform yang sedang dia rencanakan akan memprioritaskan kebebasan berbicara sekaligus meminimalisir propaganda.
Dia mengatakan, perusahaan-perusahaan media sosial itu telah merusak demokrasi dan gagal mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berekspresi.
Awalnya, ia mengadakan polling di Twitter yang menanyakan apakah followers-nya sudah puas dengan cara Twitter menangani kebebasan berpendapat.
Free speech is essential to a functioning democracy.
Do you believe Twitter rigorously adheres to this principle?
— Elon Musk (@elonmusk) March 25, 2022
“Konsekuensi dari jajak pendapat ini akan menjadi penting. Silakan pilih dengan hati-hati,” kata Musk dalam cuitannya. Setelah poll ditutup, hasilnya 70% lebih responden memilih ‘tidak’.
Seorang followers bertanya apakah Musk sedang mempertimbangkan membuat media sosial baru yang memiliki algoritma open source, memprioritaskan kebebasan berpendapat, dan minim propaganda.
Am giving serious thought to this
— Elon Musk (@elonmusk) March 27, 2022
“Saya serius memikirkan ini,” jawab Musk.
Sebelumnya, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga meluncurkan platform media sosial alternatif bernama Truth Social pada Februari sebagai bagian dari Trump Media and Technology Group.
Selain itu ada juga beberapa platform media sosial alternatif, seperti Rumble, Parler, dan Gettr.
Namun tidak ada yang mampu menandingi popularitas dari Twitter sejauh ini. Menarik ditunggu apakah media sosial milik Elon Musk akan berhasil menjadi salah satu media sosial yang banyak digunakan secara global.