Twitter menguji coba label untuk akun bot atau akun yang dijalankan otomatis sejak September 2021 lalu. Label ini akan memudahkan pengguna untuk mengetahui bahwa akun tersebut jalan dengan sendirinya.
Uji coba tersebut diketahui sukses, karena aplikasi media sosial itu kini memperluas cakupan penggunaan label tersebut tidak hanya di lingkup uji coba tapi seluruh dunia.
Label tersebut bisa ditambahkan oleh pengembang atau pemilik akun bot melalui application programming interface (API) Twitter. Fitur ini sudah bisa digunakan per Rabu (16/2).
Ada ciri khas yang menandakan akun bot Twitter. Ketika pemilik akun bot mengaktifkan label, maka akan ada tanda tertulis ‘Automated’ di profil akun tersebut.
Sebelumnya, Twitter pernah menjanjikan bahwa fitur label akun bot ini siap per akhir 2021. Fitur ini akan sangat berguna bagi pengguna Twitter untuk mengetahui sebuah tweet dari akun yang tidak diketahui adalah otomatis atau hasil ketikan robot.
Pada sebuah studi keluaran 2017, peneliti dari University of Southern California dan Indiana University menemukan kira-kira 9 hingga 15 persen akun Twitter aktif adalah bot, atau mencapai hampir 48 juta akun dari 319 juta pengguna aktif bulanan Twitter saat itu.
Peneliti mengatakan dalam studinya bahwa banyak akun bot digunakan untuk sosialisasi konten baik, seperti penyebaran berita dari media resmi dan publikasi. Meski begitu, akun bot juga bisa digunakan untuk arah yang tidak baik.
“Ada catatan semakin banyak aplikasi berbahaya dari bot sosial. Beberapa meniru perilaku manusia untuk menciptakan dukungan politik akar rumput palsu… [dan] mempromosikan propaganda dan perekrutan teroris,” kata peneliti, seperti dikutip CNBC.
Beberapa dari akun bot juga bisa bersifat menghibur. Salah satu akun bot Twitter terkenal adalah “What a week, huh? all Wednesdays” dengan akun @whataweekhuh. Akun ini memiliki lebih dari 324 ribu pengikut.
Setiap Rabu, akun ini akan mengunggah gambar dari potongan komik The Adventure of Tintin, diisi dengan percakapan “What a week, huh?” “Captain it’s Wednesday”. Kontennya terlihat tanpa konteks dan tidak penting, tapi setiap kicauan bisa mendapat ribuan bahkan ratusan ribu like.
— What a week, huh? all Wednesdays (@whataweekhuh) February 16, 2022
