Salah satu pasar online terbesar untuk Non-Fungible Tokens (NFT) lagi-lagi menjadi pusat kontroversi.
Hanya beberapa bulan setelah salah satu karyawannya mengundurkan diri karena menggunakan informasi orang dalam untuk mendapat untung dari penurunan NFT, OpenSea menyebabkan kegemparan lagi bagi penggunanya ketika tiba-tiba mengumumkan akan membatasi pencetakan gratisnya.
Fitur tersebut pada dasarnya bisa membantu individu untuk membuat dan mendaftar NFT tanpa terlebih dahulu membayar “harga gas,” sebuah biaya yang dibebankan penambang crypto untuk menulis data baru ke blockchain.
Pada Kamis (27/1), OpenSea mengatakan akan menambahkan batas 50 item ke fitur tersebut. Pengumuman ini tak disambut dengan positif dari pengguna karena alat tersebut digunakan untuk menghindari membayar “harga gas.”
Protes besar tersebut mendorong OpenSea untuk menghapus pembatasan itu, tetapi perusahaan langsung mengungkapkan mengapa mereka menerapkannya.
Dalam utas Twitter, perusahaan mengatakan lebih dari 80 persen NFT yang baru-baru ini dibuat melalui alat pencetakan gratisnya melibatkan hasil jiplakan atau spam.
However, we’ve recently seen misuse of this feature increase exponentially.
— OpenSea (@opensea) January 27, 2022
Over 80% of the items created with this tool were plagiarized works, fake collections, and spam.
Ini angka yang mengejutkan, tapi juga sudah diperkirakan sejak lama. Seniman dan fotografer telah mengeluh selama berbulan-bulan bahwa perusahaan tak melakukan cukup banyak tindakan untuk mencegah scammers dan bot mengambil keuntungan dari hasil karya mereka.
“Setiap keputusan yang kami buat, kami buat dengan mempertimbangkan kreator konten kami. Kami awalnya membangun kontrak etalase bersama untuk memudahkan kreator konten masuk ke ruang bisnis,” kata OpenSea di Twitter.
“Kami tak membuat keputusan ini dengan asal-asalan. Kami membuat perubahan untuk mengatasi keluhan feedback yang kami terima dari seluruh komunitas kami.”
OpenSea belum merinci metode lain yang mungkin digunakan untuk mencegah penyalahgunaan, tetapi keberadaan NFT palsu, plagiat, atau curian bukanlah hal baru dan tak jelas apakah ada cara untuk mencegahnya sedang dibuat.