Piala Dunia 2022 telah menjadi acara yang paling bergengsi pada akhir tahun ini. Tidak sedikit penikmat bola menonton bersama di suatu tempat, sampai ada yang mengadakan taruhan/judi, loh Kawula Muda.
Menurut analis Barclays Plc, sebanyak 35 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 547 triliun dipertaruhkan pada Piala Dunia 2022. Nilai ini meningkat 65% dari sebelumnya setelah lonjakan perjudian online selama pandemi.
Para analis memperkirakan lonjakan taruhan ini meningkatkan keuntungan dari induk Ladbrokes, Entain Plc, yang menurut Barclays memiliki lebih banyak paparan Piala Dunia daripada pemilik Paddy Power, Flutter Entertainment Plc, berkat kehadiran kuat sang pembuat di Eropa dan Amerika Latin.
Mengutip bloomberg, menurut Barclays data dari perusahaan intelijen taruhan H2 Gambling Capital, pelanggan dari bandar taruhan berlisensi, akan mempertaruhkan sekitar 400 juta dolar AS atau Rp 6,2 miliar pada setiap pertandingan grup yang dimainkan di Piala Dunia ini.
Pada babak penyisihan, akan dipertaruhkan 1 miliar dolar AS dan bisa dinaikkan menjadi 2,5 miliar dolar AS pada saat final.
Sementara itu, perkiraan American Gaming Association (AGA), mengutip laman CNBC, Rabu (07/12/2022), negara bagian di Amerika Serikat, termasuk Washington D.C telah melegalkan taruhan secara online. Sedangkan negara bagian lain sudah melegalkan judi online sejak 2018 pada saat Piala Dunia lalu.
Sebanyak 20,5 juta orang Amerika berencana untuk bertaruh dengan total 1,8 miliar dolar AS atau setra Rp 28 triliun pada turnamen Piala Dunia 2022, menurut perkiraan dari AGA.
“Saat Piala Dunia dimulai, siapa pun yang terlibat dalam aksi harus memiliki rencana permainan untuk bertaruh secara bertanggung jawab,” kata Wakil Presiden Senior AGA Casey Clark dalam siaran pers.
“Itu berarti menetapkan anggaran, membuatnya tetap menyenangkan, mempelajari peluang, dan bermain dengan operator yang legal dan teregulasi.”
Clark menambahkan, dengan banyaknya jumlah negara bagian yang melegalkan judi online, maka Piala Dunia 2022 akan menjadi pertandingan sepak bola yang paling dipertaruhkan dalam sejarah Amerika Serikat.
Perjudian legal ini tidak boleh bermasalah dengan hukum karena bertaruh pada Piala Dunia atau acara olahraga lainnya. Namun, kegiatan ini tidak dipungkiri bagi petaruh untuk melakukan kebiasaan berbahaya.
Sudah legal bukan berarti aman
Meskipun menempatkan dengan sebutan pertaruhan persahabatan atau untuk olahraga bisa menjadi permainan yang menyenangkan, perjudian rutin dapat dengan cepat menimbulkan masalah, loh Kawula Muda, bahkan sebelum orang yang membuat taruhan menyadarinya.
″[Judi] adalah kecanduan tersembunyi, tidak banyak tanda lahiriah,” tutur Keith Whyte, direktur eksekutif Dewan Nasional untuk Perjudian Bermasalah, kepada CNBC.
Sayangnya, sulit untuk melacak jumlah orang Amerika yang berurusan dengan masalah perjudian atau kecanduan judi. Baik dari faktor secara klinis karena kurangnya pelaporan, stigma, dan kesenjangan dalam pendidikan.
Akan tetapi, Whyte menilai pertaruhan seperti ini disebabkan oleh faktor orang-orang yang sedang mengalami masalah.
Meskipun laporan tersebut tidak berkorelasi langsung dengan peningkatan masalah perjudian atau kecanduan, laporan tersebut masih menandakan bahwa peningkatan tempat perjudian dapat mendorong peningkatan kebiasaan orang berjudi.