Dua raksasa Liga Spanyol, Real Madrid dan Barcelona adalah klub dengan segudang prestasi dan beragam pencapaian. Keduanya bisa dikatakan sebagai rival abadi. Para pendukungnya pun mengamini hal tersebut. Kedua klub tersebut hadir tidak bernasib sama. Sejatinya Real Madrid adalah klub dengan sokongan dana yang melimpah.
Apa yang diinginkan oleh manajemen akan dikabulkan demi terciptanya peluang meraih prestasi. Masih ingat dengan celetukan mereka soal “Los Galaticos”. Yap, celetukan tersebut dimaksud adalah skuad mereka yang penuh dengan pemain bintang. Mulai dari lini pertahanan hingga bangku cadangan.
Barcelona, bukanlah klub dengan tipe demikian. Barca (sebutan Barcelona) besar karena akademi mereka yang tak pernah gagal menelurkan pemain besar. La Masia namanya. Dari akademi yang terletak di dekat Camp Nou, distrik Les Corts, Barcelona.
Dari sana lahir nama-nama seperti Hector Bellerin, Jordi Alba, Gerard Pique, hingga Lionel Messi. Barca sendiri yang berada di wilayah Catalan juga menjadi symbol representasi kota selain tim apa. Keduanya datang dari akar yang berbeda. Begitu keduanya bertemu di atas rumput hijau, bukan hanya sepak bola yang dipertaruhkan. Pembuktian, kepentingan pemain, hingga unsur-unsur lain juga ikut bersama bola yang bergulir.
Beberapa pemain yang pindah baik dari sisi Barca ke Madrid (sebutan Real Madrid) ataupun sebaliknya mendapati banyak kecaman. Terlebih mereka yang meninggalkan banyak kenangan apik. Rivalitas ini merambah hingga urusan pendirian toko pusat merchandise klub. Baru-baru ini Barca membuka toko oleh-oleh merchandise khas tim Barcelona dekat dengan pusat kota Madrid.
Banner besar bertuliskan Raul es Culer (artinya Raul adalah fans Barca) dengan warna dominan khas skuad Blaugrana (sebutan Barcelona) seperti Zebra Albino yang bercorak putih dan krem di alam liar. Namun apa yang dilakukan oleh Barca adalah sebuah contoh nyata bahwa sepak bola menembus semua ruang kebencian dan membawa hal-hal baik dalam kehidupan.
Hingga saat ini tidak terdengar kabar bahwa toko tersebut tutup, dibobol atau hal-hal buruk yang dilakukan oleh penggemar Madrid. Menjadi contoh bahwa rivalitas mereka hanya berlangsung hingga 90 menit saja. Kedewasaan menjadi kunci bagaimana mereka mengelola sepak bola yang semakin mengarah ke dunia industri. Well moved Blaugrana!