Di media sosial, beredar sejumlah video dan foto garis putih di udara atau chemtrail. Pada keterangannya, diisukan hal itu merupakan bentuk penyebaran Covid-19 varian Omicron lewat udara. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memastikan isu tersebut adalah hoaks.
@infobmkg Halo #SobatBMKG Ini namanya contrails, bukan chemtrails yaa. #BMKG #chemtrails #contrails #hoax ♬ original sound – Info BMKG
Lewat media sosialnya, BMKG pun turut mengedukasi mengenai apa itu chemtrail. Chemtrail merupakan istilah yang terdiri atas kata chemistry (kimia) dan trails (jejak). Istilah tersebut sering kali digunakan dengan tujuan konspirasi, bahwa ada senjata kimia ataupun biologis yang disebar lewat udara dengan tujuan tertentu.
Namun, berbagai penelitian menemukan bahwa teori chemtrail tersebut tidak memiliki bukti yang kuat. Dari 77 penelitian, 76 di antaranya tidak menemukan adanya kaitan program penyebaran kimia skala besar dengan fenomena chemtrail
Apa sebenarnya asap putih dari pesawat?
Sementara itu, fenomena garis-garis asap putih yang ditinggalkan pesawat saat melintas sebenarnya disebut dengan contrail atau condensation trail. Sebenarnya, fenomena tersebut merupakan hal yang sering terjadi, baik di Indonesia, maupun negara lain.
“Condensation trail terbentuk dari gas buang yang dihasilkan oleh mesin pesawat. Ketika mesin pesawat membakar bahan bakarnya, ia akan menghasilkan gas buang berupa karbon dioksida dan uap air,” jelas BMKG.
Adapun gas tersebut akan mengembun karena dinginnya suhu di luar pesawat. Karena itulah, gas akan terlihat berwarna putih.
“Suhu yang sangat dingin ini menyebabkan uap air dari gas buang pesawat tadi mengembun menjadi titik air dan membeku menjadi kristal es dengan sangat cepat. Kristal-kristal es inilah yang terlihat dari permukaan bumi seperti awan,” tambah BMKG.