Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, tak sadarkan diri setelah ditembak di sebuah acara di kota Nara, dekat Osaka, Jepang.
Tembakan yang mengarah pada Shinzo Abe dikabarkan mengenai punggung dan menyebabkan dia jatuh tersungkur ke tanah. Menurut BBC, penyerangnya telah ditangkap.
“Mantan perdana menteri Abe ditembak sekitar pukul 11:30 waktu setempat di Nara. Seorang pria, yang diyakini sebagai penembak, telah ditahan. Kondisi mantan perdana menteri Abe saat ini tak diketahui,” kata kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno kepada pers.
“Apa pun alasannya, tindakan jahat seperti itu tak akan pernah bisa ditoleransi, dan kami mengutuk keras itu.
Menurut laporan BBC, seorang saksi mata melihat pria dengan senjata besar. Namun, video yang beredar di media sosial saat ini soal penembakan belum dapat diverifikasi. Tetapi mantan pemimpin Jepang berusia 67 tahun itu kini dikabarkan telah dilarikan ke rumah sakit.
Shinzo Abe sedang memberikan pidato tunggul untuk seorang kandidat di Nara ketika serangan itu terjadi. Tembakan pertama tampaknya meleset tetapi tembakan kedua mengenai punggung. Petugas keamanan kemudian menahan penyerang yang tak berusaha melarikan diri.
Shinzo Abe, yang merupakan perdana menteri terlama di Jepang, menjabat pada 2006 selama satu tahun dan kemudian menjabat lagi dari 2012 hingga 2020. Tak lama, ia kemudian mengundurkan diri dengan alasan kesehatan. Dia mengungkapkan menderita kolitis ulserativa. Dia digantikan oleh sekutu dekatnya Yoshihide Suga, yang kemudian digantikan oleh Fumio Kishida.
Insiden melibatkan senjata jarang terjadi di Jepang, karena pistol dilarang dibawa masyarakat biasa. Insiden kekerasan politik juga hampir tak pernah ada.
Pada tahun 2014, hanya ada enam insiden kematian senjata di Jepang, dibandingkan dengan total kasus 33.599 di AS. Di Jepang, warga harus menjalani pemeriksaan ketat dan tes kesehatan mental untuk membeli senjata. Itupun, hanya senapan tingkat rendah dan senjata angin yang diperbolehkan.
