Hingga saat ini Polemik minyak goreng masih terus bergulir. Harga minya goreng yang katanya sudah diturunkan, kenyataannya barangnya susah ditemukan di pasaran. Bahkan itu terjadi di toko kelontong ala tetangga sampai supermarket besar.
Kemudian, baru-baru ini muncul keriuhan yang masih berkaitan dengan minyak goreng harga sudah diturunkan oleh pemerintah.
Diungkapkan, masyarakat yang ingin membeli minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter diwajibkan menyertakan fotokopi kartu keluarga (KK) dan bukti vaksin Covid-19.
Hal tersebut diketahui dari postingan @video_medsos di Instagram yang diunggah pada Minggu (20/2/2022). Per Senin (21/2/2022) malam, postingan itu pun setidaknya telah mendapat lebih dari 1.370 likes.
Namun, tak dijelaskan kapan atau di mana syaraat tersebut diterapkan. Justu si pengunggah melempar pertanyaan pada warganet alias netizen.
“Komentar kalian apa bosku?” tulisnya di bagian caption.
Pembelian juga dibatasi
Dari foto yang disertakan dalam postingan, tampak ditempel kertas yang menyatakan bahwa program minyak goreng harga Rp 14.000/liter berlaku untuk semua merek, mulai dari Sania, Sovia, hingga Fortuner.
Namun, pembelian dibatasi. Untuk kemasan 1 liter, maksimal hanya boleh membeli 2 pcs/merek/struk. Sedangkan, untuk ukuran 2 liter dan 5 liter hanya boleh membeli 1 pcs/merek/struk.
Ukuran 2 liter dibanderol Rp 28.000 dan ukuran 5 liter seharga Rp 70.000.
“Perhatian! Setiap pembelian minyak kelapa harga subsidi wajib menyertakan fotokopu karty keluarga dan bukti vaksin,” seperti tertulis dalam foto di unggahan tersebut.
Unggahan itu pun langsung mendapat beragam tanggapan. Salah satu warganet mempertanyakan hubungan antara membeli minyak goreng dengan vaksinasi.
Sedangkan warganet lainnya juga mengatakan bahwa mereka mau membeli bukan minta bansos (bantuan sosial).
