Salah satu orang paling tajir di dunia Jeff Bezos, melirik Indonesia sebagai tempatnya berinvestasi. Miliader yang sedang sibuk mempersiapkan proyek luar angkasa bernama Blue Origin tersebut menyuntikkan dana besar untuk sebuah perusahaan di Indonesia.
Berapa dana yang dirogoh Jeff Bezos dalam melakukan investasi tersebut? Apa alasan Jeff Bezos tertarik dengan Indonesia? Yuk, simak ulasannya di bawah ini ya guys.
Suntik Dana ke Perusahaan Lummo dan Ula
Lummo
Dilansir dari Katadata.co.id, perusahaan Indonesia yang mendapat suntikan dana segar dari Jeff Bezos adalah Lummo. Perusahaan startup ini didirikan pada tahun 2019 oleh Krishnan Menon dan Lorenzo Peracchione, mantan karyawan di Lazada Indonesia.
Lummo saat ini menyediakan solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan atau direct to consumer (D2C) software-as-a-service (SaaS). Perusahaan ini mendapat pendanaan seri C US$ 80 juta atau sekitar Rp1,14 triliun. Investasi Jeff Bezos tersebut dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India, dengan partisipasi Bezos Expedition.
“Kami bangga mendapatkan dukungan Jeff Bezos di putaran investasi Seri C ini,” kata ujar Krishnan Menon dalam keterangan pers dikutip Zigi.id dari Katadata.co.id, Sabtu, 19 Februari 2022.
Dalam sistem kerjanya, Lummo menerapkan pendekatan direct to consumer (D2C) untuk mendigitalisasi UMKM. Dengan cara ini, mereka membuka lebih banyak potensi bisnis bagi usaha kecil dan menengah di tengah persaingan bisnis online.
Salah satu produk Lummo adalah LummoSHOP. Layanan ini memberi akses kepada pelaku UMKM untuk menganalisis dan menargetkan pelanggan agar kembali melakukan pembelian dengan catatan serta riwayat pembelian pelanggan.
Sementara itu, startup Ula pada Oktober 2021 berhasil mengumpulkan pendanaan seri B US$ 87 juta atau sekitar Rp 1,24 triliun. Dana tersebut berasal dari investasi yang dipimpin oleh Prosus Ventures, Tencent, dan B-Capital, serta Bezos Expeditions.
Startup Ula merupakan perusahaan e-commerce yang membidik warung yang menggaet Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Sjahrir. Ia dipercaya menjadi penasihat perusahaan Ula menyasar pemilik warung tradisional, khususnya di kota tingkat (tier) dua hingga empat.
Terungkap Alasan Jeff Bezos Investasi di Indonesia
Belakangan, alasan Jeff Bezos mau berinvestasi di Indonesia mulai terungkap. Dialah Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri R Sirait, yang mengatakan bahwa jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta sehingga menarik bagi investor global dan lokal.
“Pasarnya besar. Dengan begitu, mereka bisa jadi pengendali,” kata Jefri kepada Katadata.co.id.
Menurut penelitian dari International Data Corporation (IDC) dan Cisco, digitalisasi UMKM dapat meningkatkan pendapatan negara. Data menyebut bahwa dengan cara tersebut PDB bisa bertambah US$ 160 miliar – US$ 164 miliar (Rp 2.372,6 triliun – Rp 2.432 triliun) pada 2024.
Di sisi lain, Co-Founder dan Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital, Edward Ismawan Chamdani UMKM adalah sektor ekonomi yang potensial. Berdasarkan penelitian perusahaan sekuritas CLSA pada September 2019, warung berkontribusi 65% – 70% terhadap transaksi retail nasional.
“Digitalisasi warung dan sektor apapun yang terbantukan dengan teknologi akan disasar,” kata Edward Ismawan Chamdani.
Kemudian menurut riset Euromonitor International, mayoritas masyarakat Indonesia, India, dan Filipina lebih memilih berbelanja di toko kelontong. Hal inilah yang dinilai CEO Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro sebagai salah satu alasan investor berminat investasi di startup digitalisasi UMKM.