Follow

SIGN UP TO OUR NEWSLETTER

Get notifications from this website

Hal yang Perlu Kalian Tahu Soal Sesar Cugenang, Patahan Penyebab Gempa Cianjur

Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan jika gempa berkekuatan 5,6 magnitudo dipicu oleh pergerakan sesar baru, yakni Patahan Cugenang. Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, selama ini Sesar Cugenang belum teridentifikasi.

“Jadi di Indonesia ini sudah identifikasi 295 patahan aktif. Namun Patahan Cugenang yang ini belum termasuk yang teridentifikasi. Jadi ini yang baru saja ditemukan atau teridentifikasi,” ujar Dwikorita pada Kamis, seperti dilansir dari Antara.

Dwikorita mengatakan, zona Patahan Cugenang penting untuk diperhatikan karena harus dikosongkan apabila ada yang akan melakukan rekonstruksi atau pembangunan ulang kembali. Hal ini sebagai antisipasi agar tidak lagi ada bangunan runtuh di zona yang patah atau bergeser.

Berikut 4 fakta terkait Sesar Cugenang yang perlu kamu tahu.

1. Picu gempa 5,6 magnitudo di Cianjur

Berdasarkan kajian yang dilakukan oleah BMKG, gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi pada Senin, 21 November 2022 di Cianjur disebabkan oleh patahan baru yang disebut Sesar Cugenang. Guncangan tersebut telah menyebabkan lebih dari 300 orang meninggal dunia dan hampir 600 orang mengalami luka-luka. Selain itu ada 55.391 rumah mengalami kerusakan dan 114 ribu warga harus mengungsi.

2. Membentang sepanjang 9 kilometer

Dwikorita mengungkapkan jika Patahan Cugenang membentang sepanjang 9 kilometer. Patahan ini membentang mulai dari Desa Cibeureum melintasi Desa Cijedil, Desa Mangunkerta, Desa Sukajaya yang masuk dalam Kecamatan Cugenang dan berakhir di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur.

3. Patahan Melintasi 9 desa di 2 kecamatan

Survei yang dilakukan oleh BMKG menemukan jika Sesar Cugenang membentang melintasi 9 desa di 2 kecamatan. Sembilan desa tersebut adalah 6 desa di Kecamatan Cugenang, yakni Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Cibulakan, dan Desa Benjot. Sedangkan 2 desa di Kecamatan Pacet yakni Desa Ciherang dan Desa Ciputri. Sementara Desa Nagrak di Kecamatan Cianjur berada di ujung patahan.

4 Area sekitar patahan harus dikosongkan dari bangunan

Patahan Cugenang merupakan sesar aktif, karena itu, BMKG merekomendasikan agar tidak lagi ada bangunan yang berdiri di daerah patahan. Sebab, jika ada gempa susulan kurang lebih 20 tahun lagi, bangunan di sekitar lokasi patahan akan terdeformasi dan bisa mengalami getaran yang kuat dan menyebabkan keruntuhan.

Tetapi, tidak berarti semua desa harus dikosongkan. BMKG mengatakan jika daerah yang harus dikosongkan merupakan perkampungan yang terletak lurus dengan Patahan Cugenang, termasuk wilayah sekitarnya dengan radius 300 meter sampai 500 meter.

Dwikorita mengatakan, sesuai dengan ketentuan tersebut, warga yang tinggal di desa rawan atau terlarang untuk kembali ditempati akan direlokasi ke sejumlah tempat yang sudah disiapkan pemerintah seperti di Kecamatan Cilaku dan Mande.

“Zona bahaya itu dikosongkan dari hunian, tetapi bisa dimanfaatkan untuk non hunian misalnya untuk persawahan, area resapan, konservasi, dihutankan, tapi jangan dibangun rumah lagi,” tuturnya.

Total
0
Shares
Previous Article

Penjualan Tiket Grand Final PMGC 2022 Dibuka, Berikut Harganya

Next Article

Lisa BLACKPINK Jadi Idol KPop Pertama yang Punya 85 Juta Followers di Instagram

Related Posts

Total
0
Share